Search This Blog

Monday, March 18, 2019

CCR | KU TERIMA HARAPAN PALSU

KU TERIMA HARAPAN PALSU

Jujur saja ku tak mampu, hilangkan wajahmu di hatiku

Meski malam menggangu, ku tak di sisimu setiap waktu

Ku sadari aku cinta padamu …..

Meski ku bukan yang pertama di hati mu 

Tapi cintaku terbaik, untuk mu….

     Lagu casandra cinta terbaik sangat cocok untuk kisah ini. Kisah dengan awal pertemuan yang aneh, penuh perjuangan, rasa sakit, dan ternyata berujung pahit. Tepat di hari yang cerah yang menambah semangatku untuk berkuliah hari ini yang penuh dengan harapan. Dihari ini aku dapat bertemu dengannya walau aku tahu saat aku bertemu dengannya aku akan berlari seperti orang yang sedang melihat hantu. Ku langkahkan kaki ku menuju kelas, dengan goresan senyum di wajahku dan didalam hati penuh harap dapat bertemu dengannya. “dek.. Irene sini, ada yang mau kaka kasih tau” sahut seseorang yang membuatku menoleh ke arahnya. Ternyata dia kak Bimo teman baik seseorang yang berhasil membuatku terhipnotis.

     “kamu milih siapa sih, Yoga atau Galang?” pertanyaan singkat padat dan tidak jelas itu membuatku binggung dan sedikit besar kepala. “ tak ada yang aku pilih dari mereka, aku mau fokus” jawab ku.

     “fokus?? Pasti pemikiran mu uda jauh sekali, hanya memilih aja kok susah sekali” jawabnya. “ntahlah kak, tapi sepertinya aku suka dengan kak yoga bukan kak Galang” jawabku yang membuat wajah penasarannya hilang.

     “oh ya uda, nanti aku selesaikan” jawabnya.

     Mendengar jawaban itu membuatku mematung dan si bening cair mulai membasahi keningku dan mata ini tetap memandang tubuh seseorang yang pergi meninggalkan ku. Jawaban terakhir yang dilontarkan kak Bimo membuatku berpikir aku akan mendapat masalah yang besar, “ apa yang akan di selesaikan?? Apa yang akan terjadi?? Oh Tuhan tolong aku!!!!” Gumam ku. Si waktu memang tidak pernah lelah berhenti begitu juga dengan jawaban yang kunanti-nantikan. Teredeng… deng aku dipertemukan  dengannya, omg…. Apa ini?? Dia tepat berada di hadapanku?? Tuhan tolongggg!!!!!!! Si bening cair siap membasahi keningku dan detak jantungku semakin tidak stabil saat aku mendengar suaranya dan gerakan tangannya yang mau menghapiri tanganku “dek aku sayang kamu” (I LOVE U) oh ya Tuhan serasa maut sudah di depan mata.” Aku membisu hingga si gendut mulai melontarkan pertanyaan yang membuat malaikat maut siap menjemput ku “Irene mau pilih siapa, Galang atau Yoga? Ku tarik nafas panjang dan ku katakan dengan polosnya “aku mau fokus kuliah, tapi aku suka sama kakak ini,” sambil menunjuk dirinya yang berhasil membuat ku merasakan kedatagan Tuhan kedua kalinya. Sejak saat itu aku kehilangan setengah nyawaku, pucat pasi itu warna wajah ku saat aku mulai melangkah keluar dari ruang kelas yang ia gunakan untuk mengucapkan kata terlarang itu.

     Dengan langkah yang tak berdaya, detakan jantung yang kencang ku membawa diri ke dalam kamar ku, lemah tergulai terbaring diatas ranjang. Aku habis akal karna tak pernah terbayangkan aku akan mengalami hal ini. Keadaan sepi dalam kamar mendukungku untuk menangis, dengan deras air mata membasahi tempat tidurku, suara parau dan sesak menjadi gambaran suasana hatiku. Penuh penyesalan dan tanya “kenapa aku  bisa seperti ini? Seakan aku sedang menjilat ludah ku sendiri?”. Si bening cair tak pernah henti membasahi pipiku, ku coba duduk diatas ranjang dan ku siapkan hati ku untuk berseru kepada Tuhan karna begitu sesak ku rasa. Aku takut dengan apa yang terjadi tadi, aku tak mau jika cinta itu hanya singgah sebentar dan akan pergi. Karna bagiku cinta bukanlah permainan yang hanya dimainkan saat senang dan hanya penghilang rasa bosan. Hal lain yang membuat ku takut jika aku tak bisa menjalin cinta dengan baik karna aku si wanita polos yang tak pernah berani dengan perasaan indah yang disebut cinta.

     “apakah dia benar-benar menyukaiku???? Apakah ini mimpi??? Atau benar dia hanya menjadikanku pelampiasan???” tanyaku dalam hati gundah.

     Ternyata waktu menjawab semua pertanyaan bodoh ku. Aku tak menyangka aku menjadi korban PHP kak Yoga, dia sudah memiliki pacar yang bernama Fitri anak kampus lain. Pernyataan bahwa dia menyukai ku hanyalah omongan basi yang harus kubuang dari pikiran dan hati ku. Perasaan aneh yang kutaruh padanya kuanggap sampah. Sungguh aku tak mengerti begitu mudahnya dia mempermainkanku dan begitu bodohnya aku percaya dengan cinta. Sekarang aku dilingkupi dengan rasa sakit yang amat sakit, sesak di dada ku saat mengetahui cinta itu akan sirna. Tapi aku tak bisa, rasa cinta yang kuberi untuknya telah sampai pada sang Maha bahwa aku akan tetap mencintainya dan benar seemakin aku melupakannya semakin mengingatkan ku tentang dirinya. Apakah cinta akan berbalik dan memihak untuk ku?? Tanyaku dalam kepedihan.

Pesan: Mencintai bukanlah hal yang salah tetapi memberi harapan pada seorang yang tidak kamu cinta akan menjadi salah karna hanya akan meninggalkan luka dan kepedihan baginya.


No comments:

Post a Comment