Search This Blog

Tuesday, April 2, 2019

CCR | CINTA DI BALIK PERMEN KISS (Part 1)

  CINTA DIBALIK PERMEN KISS (Part 1)

     BJ. Habbie mengatakan “Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana? Percayalah, penampilan terkadang menipu, tapi hati tidak pintar untuk berbohong. Dalam sebuah cinta, percayalah pada kata hatimu. Tak perlu mencari yang cantik atau ganteng, tapi carilah dia yang berhati tulus. Ketulusan itulah yang nantinya akan membahagiakanmu kelak. Ketika kamu sudah mendapatkan dia yang sepikirian dan sehati denganmu, jaga dan pertahankanlah! Cinta dan waktu yang akan menyatukan cinta kalian.” Inilah ungkap ku kepada setiap teriak yang bertanya tentang cinta pada ku. Kini ungkapan itu menjadi bumbu bagi cerita ku dan harus siap untuk ku cicipi. Aku sosok wanita yang menanggapi serius tentang cinta dan bagi ku cinta itu bukan hanya sekedar status atau perasaan belaka tapi lebih dari itu karna aku yakin cinta yang sebenarnya adalah kasih yang mengikat. Oleh sebab itu aku hidup dengan berbagai prinsip yang membuat ku tidak berani bermain-main dengan cinta jika aku benar-benar menemukan cinta. Prinsip itu dimulai pasti karna ada sebab dan akibat.

     Ini semua terjadi saat aku mengambil langkah menyukai sesorang yang mungkin tidak disediakan untuk ku. Tepat pada masa putih abu-abu, banyak orang medengungkan bahwa itu adalah masa-masa indah yang akan selalu dikenang. Masa dimana banyak insan yang mencari jati dirinya dan mulai bermain dengan cinta bahkan mungkin sampai bercumbu dengan cinta. Masa itu juga sangat menggelikan karna banyak para anak alay yang berkeliaran menunjukkan lebaynya masa itu.  Sungguh ironisnya banyak yang berpacu membuat status percintaan bahkan berlomba mencetak skors tertinggi dalam berpacaran trus pembulian terhebat bagi para jomblo juga ada pada masa ini. Kemudian para jomblo berjuang keras dalam memecahkan poin nol dalam dunia percintaan. Itulah sedikit yang ku tahu tentang masa putih abu-abu. Dan pertanyaannya di posisi manakah kamu??? Mengenai diriku yang dikenal dengan si gadis culun, kutilang (kurus, tinggi, tinggal tulang), jauh dari kata modis plus plus ini terjebak pada posisi berjuang dan menanti pemecahan point nol bagi para jones (jomblo ngenes). Di saat itu aku berada pada masa SMA aku menyukai teman sekelas ku yang sering di panggil dengan kadal air, itu hanya sapaan akrab, dan nama aslinya Yogi Rahardi, bagi ku dia sangat menarik dan sempurna karna dia memiliki perawakan tinggi, tampan dengan pesona kulit putih plus hidung mancunggnya, juga dia hebat dalam banyak bidang salah satunya olahraga dan yang membuat ku sangat menyukainya dia cerdas, humoris, dan terlihat apa adanya. Hmmm tipe ku benget. Tapi itu hanyalah mimpi siang bolong bagi gadis seperti ku untuk dekat dengannya.

     Detik lewat detik, hari berganti hari, tahun pun berganti masih saja tetap pada posisi yang sama sebagai jones. Yah, mau tak mau aku dan sahabat joneskku hanya bisa merenungi nasib dibawah pohon besar yg berada ditengah sekolah dan pohon itu sering disebut dengan “pohon cinta”, entah darimana asal usul nama pohon itu, tapi konon katanya banyak cinta yang terjadi dibawah pohon itu.
     
     “Tha… kok nasib kita dari tahun ke tahun sampai mau penghujung akhir masa putih abu-abu, kok belum merajut kisah indah ya?” tanya ku dengan wajah memelas pada dhita sahabat ku.

“Benar ya Maia, habisnya kita sih sok jual mahal kalau uda ada yg dekatin.” Jawabnya

“Yah, mau gmana lagi cintakan gak bisa dipaksa, emang kamu mau kayak mereka punya banyak pacar dengan hubungan yang gak jelas. Apaan tuh hubungan putus nyambung trus nangis, nyesal, trus putus, trus cari lagi. Ingat kita harus berbeda dari mereka.” jawabku dengan menyakinkannya

“hmp, iya sihh… tapi masa sih kita gini-gini terus suka dalam diam. Kamu sih masih mending yak sepertinya Yogi udah tahu kalau kamu suka dia trus kalian juga sekelas kan kamu punya peluang dekat sama dia” ketusnya

“bodoh, kok mending sih??? Aku malu tahu, maluuuu bangettt. Aku sarankan jangan sampai Lois tau tentang perasaan mu kalau kamu gak mau rasakan sakit seperti ku. Tahu sakitt banget. Tahu Yogi itu ngesok karna dia sempat tahu aku suka sama dia dan sekarang aku mau move on dan coba memulai bermain dengan cinta. Gimana dengan mu mau tetap bertahan menanti orang yang sama?” jawabku

“ntahlah, aku kurang yakin untuk tetap menunggu dia. Selera Lois itu kelas atas, sedangkan aku dikelas orang biasa trus dia juga teman kakak ku dan rasanya gak etis aja kalau aku bisa dekat dengannya. Tapi aku mau jujur sesuatu sama kamu tentang sosok yang mungkin sempat membuat ku tertarik karna menurutku dia cukuplah….” Jawabnya dengan senyuman karna baginya dia telah berhasil membuat ku penasaran.

“cukupp, apa??? tertarik??? Ayo siapa??? Cepat katakannn, aku kepo banget nih, ayolah” sahutku sambil mendesaknya

“Kamu pasti kenal dengan dia, jalan rumahnya masih sejalan dengan arah rumah mu, trus dia anak IPA dan termasuk cowo terpopuler di kalangan para cewe alay, dia juga kelihatan tipe cowo cuek dan masalahnya dia itu sudah punya pacar anak sekolahan sini juga.”

“coba aku akan mulai menebaknya, rumahnya sejalan dengan arah rumah ku… kalau aku sudah sebut namanya kamu harus jujur dan katakana iya… setuju.” Sambil menggarut kepala

“okeee siapp.” Dengan senyuman dan mengacungkan jempol ke arah wajah ku

“Reimond, Frengky, Tian, Emerson, setau ku hanya ini aja deh”

“Haha, masa sih??? coba lagi !!! kamu itu hanya sebut nama teman-temannya saja. Anak IPA loh Maia” jawabnya sambil membuatku semakin penasaran

“Haha, sekarang aku tahu pasti Ruben kan, anak IPA, cowo terpopuler, dan dia udah punya pacar dan pacarnya itu si cewe bengis. Benarkan… sudah pasti benar, udah kebaca dari raut wajah mu” dengan tertawa keras

“Hehe, ia ya… benar. tapi… aku hanya mengagumi aja” sambil tersenyum lebar

“Yah, memang gitu ya. Kita hanya bisa mengagumi dari dalam hati tanpa perlu meluapkannya karna nanti hanya ada sakit.” Sambil mengelus dada

“jones selamanya ya… siapa ya nantinya… uhhh” sambil bertatap muka
Bel  masuk pun menyala hingga kami harus menyudahi pembicaraan yang kurang bermutu itu. . . . . .
             
     Dalam bayang ku semua terlihat indah namun itu tak seindah dunia nyata ku yang harus terjerat dalam perasaan bodoh yang sempat ku taruh pada Yogi. Aku bukan tipe gadis yang mau mengutarakan perasaan terhadap siapa pun apa lagi pada Yogi. Sikapnya yang tidak dewasa dalam menyikapi omongan banyak orang mengenai perasaan yang kutaruh padanya membuat ku sadar bahwa hal yang paling sakit adalah jika cinta itu bertepuk sebelah tangan. Sehebat apa pun aku menyukainya tak ada niat ku untuk memulai pembicaraan dengannya, sebesar apapun keinginan ku untuk dekat dengannya tak ada niat ku untuk berjuang mendapatkannya. Entahlah apa mungkin ini karena aku takut dikatakan sebagai wanita murahan atau memang aku hanya sebatas mengaguminya. Aku hanya mengerti jika memang dia disediakan untuk ku tak perlu mengejar waktu aku menyatukan kami nantinya.

     Sikap Yogi semakin hari semakin membuatku jengkel dan muak melihat tingkahnya. Secara tidak langsung ia sering mengolok-olok ku dengan perkataannya yang sadis. “seribu cewe seperti dia bisa aku dapatkan kok” entah apa maksudnya mengatakan itu ketika aku lewat di dekatnya, hati ku begitu hancur dan rasanya begitu sakit. Ternyata cinta memiliki dua sisi, cinta dapat membuatmu kokoh bahkan cinta juga dapat membuat mu rapuh, sekarang hanya bagaimana cara menyikapi cinta itu.
           
     Ada suatu kejadian yang membuat ku benar-benar berhenti menyukainya bahkan sangat membencinya hingga aku mengutukinya. Kejadian itu dimulai saat aku menunjukkan buku kesukaan ku yang berjudul 5 B UNTUK MENGALAHKAN KEKHAWATIRAN.

“Teman-teman aku banyak belajar dari buku ini, dan aku menyarankan kalian mau membacanya” tawar ku kepada dina, ditha, dan Resi."

“Tawarkan juga dengan your prince Maia siapa tau terjadi perubahan dalam dirinya” sahut Dina

“Haha, Prince??? Enggak akan pernah” jawabku tegas dan menaruh buku itu dalam ransel ku.

     Saat bel berbunyi aku pun mempersiapkan diri untuk pulang dan ku sadari buku kesayangan ku tak lagi berada dalam ranselku dan semua teman-teman sudah pulang, aku pun mencoba mencari buku itu  namun tak ku temukan. Dengan lelah aku mengmpulkan semua sahabat ku untuk membantu ku mencari buku itu namun kami tidak berhasil menemukannya. Dengan harapan kosong aku pulang semangat yang telah ku kumpulkan pun hilang sekejap dan perasan ku begitu tidak tenang karena aku punya firasat yang buruk menegnai hilangnya buku itu.

     Keesokan harinya saat aku sampai disekolah banyak wajah yang menatap ku dengan tatapan tajam dan itu membuat ku resah. Tak lama aku duduk dalam kelas angel sahabatku menghampiriku dengan tergopoh-gopoh sambil membawa telfon gegamnya.

“Maia, yak kamu dapat pesan dari Yogi???” tanyanya dengan mendesak.

“Pesan??? Enggak, aku tidak pernah menyimpan no HP nya begitu juga dengan dia” jawab ku.

“Pantesan kamu terlihat biasa, buku mu sudah ketemu?” tanyanya dengan begitu penasaran.

“Belum, apakah kamu tau tentang buku itu?” jawabku dengan wajah kebingungan.

“Hm, kamu memang benar-benar tidak tahu? Yogi yak” sahutnya dengan wajah yang di penuhi kerutan.

“Eh, ada apa sih??? Jangan membuat ku resah tarik napas trus jelaskan pelan-pelan ya njel”.

“Yogi kirim ke semua pesan kontaknya mengenai buku itu dengan kata-kata kasar” jawabnya dengan pilu.

“Apa??? Bagaimana buku itu bisa ada dengannya? Bukankah kita sudah mencarinya kemarin? Emang dia bilang apa? Tanyaku dengan penasaran sambil mengoncangkan bahunya

“ dia bilang (Dasar cewe menjijikkan, dengan cara murahan menaruh buku yang tak bermutu ini)”

     
Seakan tenanga ku tak sanggup menopang tubuh ini. Sungguh aku tersontak kaget mendengar itu, dan aku hanya bisa menangis tak peduli dengan sorotan mata tajam, hatiku begitu hancur sangat hancur. Orangtua yang sudah berjuang menata hidupku tak pernah mengatakan aku menjijikkan tapi dia yang bukan siapa-siapa ku begitu berani mengatakan kata terlarang itu. Aku sungguh membencinya sangat membencinya. Si bening cair tak berhenti mengalir dari mata yang tak dapat berbohong menggambarkan begitu rapuhnya aku saat itu. Hal yang sangat membuat ku pedih hati ternyata buku itu ditaruh oleh Dina namun aku yang terhujat. Terkadang cinta begitu membingungkan dia datang secara tiba-tiba dan harus pergi dengan tiba-tiba pula. Memang benar Apa yang kamu sebut perjuangan mungkin dimaknai suatu kebodohan bagi orang lain. Usai kejadian itu tekad ku semakin bulat untuk melupakan dia dan merubah status jones ini. “Aku masih hidup dalam banyang mu tapi aku harus berusaha keluar dari bayang itu agar rasanya tidak semenyakitkan dulu.” Kata ku dalam hati sendu. 


Wednesday, March 27, 2019

CCR | DULU ADA DAN TELAH TIADA

DULU ADA DAN TELAH TIADA

     Impian itu seperti sayap, dia membawamu ke berbagai tempat dan itulah alasan mengapa aku berada di tempat ini yang ku sebut dengan dunia baruku. Aku tak menyangka impian itu harus ku mulai di tempat isolasi ini yang tak lain sebuah asrama kecil bagaikan aquarium kotak yang lengkap dengan pernak-perniknya. Kini aku bagaikan ikan kecil yang selalu bertemu dengan ikan-ikan yang sama yang belum keluar dari aquariumnya. Dalam secerca harapan akan ku raih impian itu dengan  penuh keyakinan tanpa pengecewaan yang membuatku jatuh tiada guna dan mencoba meraih impian itu seperti caraku raih bulan dilangit, dan kalau ku gagal, paling tidak aku berada diantara bintang-bintang. Sehingga keberadaan ku di tempat ini tidak akan menjadi sia-sia karena aku menggenggam secerca harapan yang akan ku wujudkan di setiap langkah ku. Tak kusangka dunia baru ku membawaku pada sebuah teka-teki yang memberi rasa nano-nano dalam hidupku. Ya nano-nano ya artinya banyak rasa, saat aku ingin menyelesaikan teka-teki itu aku diperhadapkan dalam sebuah dilema dan cinta. Dilema yang penuh pilihan dan keputusan akan status ku sebagai mahasiswa dan anak asrama yang menyandang banyak peraturan. Mengenai cinta, teka-teki yang akan ku pecahkan membawaku pada dua sosok laki-laki yang berhasil membuatku binggung dengan sikap mereka. Laki-laki itu adalah Zen dan Son ya itu sapaan akrab ku kepada mereka yang adalah teman seangkatanku. Awalnya terlihat biasa-biasa saja sekedar berteman baik dan memang hanya teman, tapi lama-kelamaan pertemanan itu mulai dibubuhi sebuah rasa yang aku tak mengerti dengan jelas rasa apa itu. Perasaan apa pun yang kurasakan mengenai mereka harus ku tangkis dan ku hempas sejauh mungkin. Tapi teman sekelasku selalu membuli ku dengan mengaitkan namaku dengan Zen dan Son yah itu sungguh menyebalkan dan merisihkan buat ku. Setiap hari aku selalu mendengar “ciee Siska” jika aku dengan dengan salah satu dari mereka Zen atau Son.

     Waktu tak pernah letih berputar hinga hari-hari pun selalu berganti yang menandakan bahwa aku memang harus bisa beradaptasi dengan dunia baru ku saat ini. Saat waktu berputar semaunya aku hanya bisa menunduk patuh karena aku terjerat dalam waktu panjang dengan segala peraturan ditempat ini hingga aku tak dapat berjalan semau ku sama seperti waktu. Setiap harinya sebagai anak asrama kami memiliki jam belajar malam dikelas dan semakin banyak pula waktu untuk aku dapat bertemu dengan kaum usil yang selalu menjadikanku lelucon kelas. Tak ku sangka lelucon yang dilontarkan padaku menjadi sebuah jawaban untuk aku dapat memecahkan teka-teki yang menjadi bumbu dalam cerita cintaku. Seiring waktu berputar nama Son tak terngiang lagi dalam lelucon kelas tapi masih saja aku jadi bahan lelucon kelas dengan mengaitkan nama Zen kepada ku. Yah sekarang aku mengerti Son adalah sosok yang cukup dewasa dalam menanggapi setiap situasi yang dikaitkan pada dirinya sehingga tak lagi terdengar namanya sebagai lelucon dikelas. Sedangkan Zen si pria yang dapat kukatakan yah lumayan tampan, berperawakan tinggi 180 cm hingga saat aku berdiri dekat dengannya bagaikan jari manis dan jari kelingking, selalin itu dia pria yang cukup hebat dalam seni music, yah sangat menarik untuk diperhatikan, hehe hanya untuk dikagumi.

     Jika waktu dapat berperan dengan hebat dalam duniaku mungkin saja waktu dapat membawaku pada cerita cinta ditempat ini tapi tempat ini kelihatan begitu angker tidak mungkin ada cerita cinta. Wajar saja jika aku katakan tempat ini angker habisnya setiap yang jatuh cinta dan bermain dengan cinta akan mendapat sanksi tegas ditempat ini…. namanya juga asrama. Jadi aku gak boleh terjebak dengan cinta… “Fransiska Wahyu Fridawati kamu harus fokus dengan tujuan mu jangan kecewakan orang yang senantiasa selalu mendukungmu berada ditempat ini” teriak ku dalam hati. Benar waktu begitu hebat ia menjebakku pada suasana yang dapat menggoyahkan ku ditempat ini. Entah apa yang kulakukan aku selalu saja jadi bahan lelucon kelas dan dikaitan dengan Zen dan kenapa Zen selalu terlibat dalam ceritaku, kalau tidak satu kelompok, aku bersahabat dengan Ita yaitu adiknya Zen, jadi mau gak mau aku selalu dengar nama Zen terngiang dalam alam pikirku. Apakah dia orang yang dapat menjadi bumbu dalam cerita cintaku ditempat ini ??? IMPOSIBLE !!!

     Angin tahu kemana arah dia harus bertiup tapi kali ini aku bingung entah angin apa yang membuat Zen berbagi cerita dengan ku mengenai Ita sahabat ku, hm mungkin karna aku dekat dengan adiknya ya? Aduh lagi-lagi angin seperti kehilangan arah karena Zen mengajak ku belajar bersama, bertanya mengenai pelajaran, dan curhat. Hari berganti hari hubungan ku dengan Zen sangat dekat tanpa sadar kami saling mengenal satu sama lain, saling bertukar pikiran, bertukan cerita selayaknya orang yang menjalin hubungan. Diawali dengan rasa kagum padanya dan ini tumbuh secara perlahan hingga membuat ku ingin selalu dekat dengannya, tahu tentangnya, mendengar suaranya, melihat tingkah anehnya yang terkadang membuat hati ku luluh lanta hingga kusadari aku terjebak dalam cinta. Lelucon dikelas tak pernah berhenti seakan lelucon itu menjadi nyata bahwa aku memang benar-benar mencintainya. Cintaku kepadanya mampu mengoyakkan logika ku seakan alam pikir ku membawa aku pada bawah wajahnya dengan senyuman yang terpancar pada wajahnya. Apalagi jika aku mengingat momen indah yang membuat hatiku dipenuhi bunga-bunga indah ketika hal yang cukup romantis dilakukannya padaku dengan memberi ucapapan semangat yang di dalamnya ada gambar sebuah keluarga harmonis pada buku tulis yang sama seperti bukunya. Rasanya hubunganku dengannya bukan sebatas teman dekat lagi karena ku tahu dia sudah memberi sinyal mengenai hubungan yang serius, sinyal itu membuat jantungku berdebar kencang dan hatiku meluap kegirangan ketika dia memperkenalkan ku dengan keluarganya. Tanpa ku sadari dia mengatakan kepada adik-adinya bahwa dirikulah wanita yang disukainya.

     Ku sadari cinta itu tidak akan selalu berakhir indah ketika saat dimana aku mendengar pernyataan yang membuat hatiku teriris yah begitu pedih.

“Sis kamu dengan Zen pacaran ya?” tanya kak Mery padaku

“Di doakan aja ya kak. Kakak benaran dengan kak itukan? Kalian mirip loh kak” Jawabku untuk mengalihkan pertanyaannya

“Haha, masa sih mirip??? Amin ya Tuhan. kamu juga dengan Zen mirip kok” jawabnya sambil tertawa

“Ahk, enggak ya kak. Cowo seperti Zen mana mirip dengan ku. Jelas jauh beda…. aku kan jelek.”

“Kan itu penilaian mu, bukan Tuhan yang nilai siapa tahu suatu saat kalian dipersatukan. Oh ya, kemarin Ita cerita kalau Zen itu belum bisa Move On dari mantannya apalagi mantannya kasih kabar gitu. Pantesan Zen pernah bilang kalau dia suka dengan ku karna aku mirip dengan mantannya trus dia sempat sih kasih lihat foto mantannya ke aku. Tapi gak mirip kok hanya saja mantannya pakai kacamata sama seperti ku.” Jawab kak Mery yang membuat hati ku resah

“Ia kak, biarlah dia kembali pada mantannya kalau memang itu yang terbaik karena aku tahu, Tuhan sudah sediakan yang jauh lebih baik.” Jawabku dalam kepedihan.

     Waktu berputar semaunnya sama seperti Zen yang bertingkah semaunya tanpa peduli pada hatiku yang hancur sikapnya berubah lambat laun dia semakin menjauh dari ku dan berubah menjadi sosok yang cuek. Aku tak habis pikir ternyata cinta itu memiliki sisi sakit yang aku tak mengerti apa obat yang dapat meredakan rasa sakit yang kuderita karena cinta. Hanya ku tahu Tuhan tak pernah membuat ku jatuh sampai tergeletak.

“Sis kamu fokus belajar ingat jangan kecewakan orang yang sayang sama kamu. Jika kamu menyukai seseorang tahan dulu aja ya.” Tegur Mas Sugianto dan Mbak Carolin.

     Hingga ku tahu ini memang sudah harus terjadi supaya aku tetap pada tujuanku bukan pada cinta yang tidak jelas seperti ini. Ku sadari sepertinya Orang yang jatuh cinta diam-diam, paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yg kita inginkan. Seharusnya aku mengerti dengan hal ini, keterlambatan ku mengerti hal ini membuat hatiku seperti kertas remuk yang ku tahu mustahil untuk bisa kembali seperti awalnya. Kini malam seakan mencekam yang membuatku termenung di sudut kamar yang membangkitkan kerja otak untuk mengingat awal yang penuh juang dan sejuta harapan untuk tetap bisa merasakan naungan dan buaian kasih sayang darinya. Namun, itu hanya kenangan indah yang pernah ada, ingatan indah itu menyesak dadaku hingga ku merasa pedih di hati, hmm sesak ku rasa, bahkan si bening cair mulai membasahi pipiku hingga kini aku paham mengenai suatu hal yang seharusnya aku sadari sejak awal  yaitu “Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan”. Aku hanya bisa berseru dalam doa tentang pedihnya cinta ini. Si bening cair tak lelah berhenti membasahi wajah ku.  “Ketika wanita menangis, itu bukan karena dia ingin terlihat lemah, tapi dia sudah gak sanggup berpura- pura kuat” gumamku dalam hati yang sendu. Aku tak menyangka bahwa cinta juga bisa sesakit ini bagaikan duri dalam daging yang tertutupi oleh kulit yang begitu keras hingga aku tak dapat melepas duri yang menyiksaku. Aku hanya bisa terdiam dalam keheningan malam menahan rasa sakit yang dalam padanya yang dahulu pernah menjadi pengisi ruang hati dan yang selalu menghiasi hati dengan sikap manisnya.



Sunday, March 24, 2019

CCR | HUJAN, HUJAN DAN HUJAN

HUJAN, HUJAN DAN HUJAN

     Saat rintik hujan turun membasahi bumi aku menyadari kehebatan dari hujan yaitu hujan mampu membawa raga pada bayang kenangan yang telah lalu. Hujan berhasil menghipnotis dan  membawaku terayun dalam bayang saat pertama kalinya aku menyadari bahwa aku jatuh cinta dengan dia, yang sering ku sapa kak Yerry.  Aku menaruh hati pada kakak kelas ku, yang diawali dengan hal konyol dan membuatku tak mengerti jelas, apa yang membuat ku tertarik padanya. Tapi tersadar aku telah dilumuri lem yang membuatku merekat dengannya. Terbayang saat aku melihatnya jantungku berdegup kencang seakan tak mau diajak kompromi, bola mataku membesar dan tak sanggup berkedip, tubuhku kaku seakan terkena struk ringan, dan anehnya lagi si bening cair membasahi permukaan keningku seakan aku telah mengangkat beban seberat seratus ton. Tak dapat ku lupa kekonyolanku saat bertemu dengannya dan wajah terheran-heran yang ditunjukkannya saat melihat ku membuat pipiku merah merona menahan malu. Tak disangka ternyata dia dapat menaruh hati pada gadis aneh sepertiku hingga aku dan dia terpadu dalam cinta hingga membangun jembatan pada suatu hubungan yang di dasari komitmen. “Terimakasih” gumam ku sambil melihat hujan. Setidaknya kenangan itu terlukis saat hujan untuk mengobati pilu yang kurasa karna aku diselimuti rindu yang dalam kepada dia, yang ku cinta.

     Kembali aku memperhatikan hujan yang begitu riang menari diiring suara gemuruh yang sempat membuat ku takut. Tersiar dalam pikiranku dibalik hebatnya badai pasti ada hujan dan halilintar. Sehebat-hebatnya masalah dan seperti apa pun masalah akan ada tetesan air dan jeritan dalam tangis. Lagi-lagi hujan menjebakku pada untaian peristiwa “ha…. Mengapa semuanya berubah, mengapa harus begini?” teriakku dalam hati mengingat begitu pilunya hubungan ku saat ini. Sepertinya hubungan ini lagi dilanda badai. Memang benar perempuan lebih handal dalam menggunakan perasaannya hingga lebih cepat terluka karna lupa menggunakan logika, ya mungkin seperti itulah diriku. Sebut saja aku Miccel yang begitu mencintai Yerry, dan aku tipikal gadis yang tidak memiliki sisi romantis. Uhhh,,, bayangkan saja betapa sulitnya menjalin  hubungan dengan ku, wajar saja jika Kak Yerry jenuh dalam hubungan ini. Hari-hari ku berlalu seperti rintik hujan yang selalu jatuh mengikuti maunya angin. Tidak ada bedanya denganku yang selalu dalam usaha keras mengikuti alur permainan hubugan ini. Jujur saja sangat berat bagi gadis seperti ku menjalin hubungan dengan pria yang jauh berpengalaman tentang seluk beluk cinta. Yahhh,,, seperti hujan yang berat untuk meninggalkan awan yang gelap.

     Hm…. Kini teriakan hujan yang deras mulai menggetarkan gendang telinga ku, sungguh berisik. Hujan aku salut pada mu karna suara berisik dari mu membawa ku mengingat perkataan kak Yerry yang selalu berdengung di telingaku “sayang ubah cara berpikir mu” itu yang sering dikatakannya jika aku mengutarakan maksud dan kemauan ku. Terkadang aku berpikir untuk tidak mau berbicara banyak hal kepadanya, tapi aku paham benar bahwa dia ingin aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi walau terkadang aku tak suka dengan caranya, karna bagiku dia itu  menyebalkan sangat menyebalkan tapi terkadang itu yang ku tunggu darinya. Saat aku melihat ekspresi wajahnya yang lagi kesal dengan ku, itu sebenarnya terlihat lucu untukku. Aku melihat kerutan pada dahinya mungkin ada empat garis kerutan dengan tidak tampaknya garis senyuman diwajahnya “hahaha, itu terlihat sangat lucu untuk ku” kataku dalam hati yang selalu menahan tawa dan membentuk ekspresi wajah yang memelas seakan-akan aku begitu menyesal telah membuatnya kesal. Ada saatnya rasa kesal diganti dengan keheningan, itu ketika kami kehabisan topic pembicaraan dan lagi-lagi aku si pembuat ulah dalam hubungan ini. Tak terucap oleh ku apa yang terkonsep dalam pikiran dan hatiku mengenainya, aku takut salah jika aku berani mengatakan apa yang ada dalam benak ku walau terkadang ia memaksaku untuk selalalu mau mengatakan apa yang kuinginkan. Hanya aku sudah cukup lelah berusaha untuk mengatakan apa yang ku mau, karna pada akhirnya aku akan menyesal telah mengatakannya. Yah begitulah sulitnya hubungan yang kujalani seperti jalan berbatu dan penuh lika-liku.

     “Kenapa hujan harus datang hari ini, sungguh menyebalkan” gerutu seseorang yang membanggunkan lamunan ku. Ternyata tidak semua orang menikmati kehadiran hujan, walau semua orang pasti membutuhkannya. Wow hujan begitu menarik perhatiaan ku yang di penuhi rindu. Yahhh, walau terkadang aku tak ingin rindu itu datang, tapi aku yakin semua orang juga mempunyai rindu seperti yang ku alami. “ohhh hujan kau kembali mendinginkan ku dengan rasa rindu ini…. Yahhh, dia sedang apa ya dan dengan siapa??? Apakah dia merasakan hal yang sama dengan ku???” gumam ku dalam hati yang dipenuhi rindu. Dilan bilang rindu itu berat Milea tidak akan sanggup, yah sepertinya apa yang Dilan katakan memang benar. “Ha…. Hujan apakah kau dapat menghantarkan rasa rindu ini padanya, karna aku tahu, kau hujan sekarang juga berada dekatnya???”

     Kembali aku menatap hujan dan aku mencoba merenungkan semuanya yaitu mengenai hujan dan cinta. Hujan tak pernah marah dan sakit walau harus jatuh berkali-kali karna setelah hujan turun akan memberi kesegaran dan kehidupan. Bagaimana dengan cinta??? mungkin cinta tak akan marah atau sakit walau seberapa kerasnya jatuh dan terhempas berkali-kali karna setelah cinta membuktikan ia berani untuk menanggung semua, disaat itu komitmen yang kuat akan terjadi. Yah sekarang aku mengerti satu hal bahwa aku harus seperti hujan yang tetap bertahan karna ku tahu saat aku berhasil, hubungan ini akan lebih harmonis dan kreatif seperti yang kami inginkan selama ini. Aku harap itu terjadi karna sehabis hujan akan ada pelangi yang indah dan aku berharap hubungan ku dengan kak Yerry akan seindah pelangi itu. Memiliki warna yang bervariasi dan indah menghiasi langit yang membentang luas sungguh terlihat kreatif dan keren. Ku yakin aku pasti bisa… pasti bisa menjadi pelangi yang indah di hatinya, yang ku cinta,,, Yerry.




Monday, March 18, 2019

CCR | KU TERIMA HARAPAN PALSU

KU TERIMA HARAPAN PALSU

Jujur saja ku tak mampu, hilangkan wajahmu di hatiku

Meski malam menggangu, ku tak di sisimu setiap waktu

Ku sadari aku cinta padamu …..

Meski ku bukan yang pertama di hati mu 

Tapi cintaku terbaik, untuk mu….

     Lagu casandra cinta terbaik sangat cocok untuk kisah ini. Kisah dengan awal pertemuan yang aneh, penuh perjuangan, rasa sakit, dan ternyata berujung pahit. Tepat di hari yang cerah yang menambah semangatku untuk berkuliah hari ini yang penuh dengan harapan. Dihari ini aku dapat bertemu dengannya walau aku tahu saat aku bertemu dengannya aku akan berlari seperti orang yang sedang melihat hantu. Ku langkahkan kaki ku menuju kelas, dengan goresan senyum di wajahku dan didalam hati penuh harap dapat bertemu dengannya. “dek.. Irene sini, ada yang mau kaka kasih tau” sahut seseorang yang membuatku menoleh ke arahnya. Ternyata dia kak Bimo teman baik seseorang yang berhasil membuatku terhipnotis.

     “kamu milih siapa sih, Yoga atau Galang?” pertanyaan singkat padat dan tidak jelas itu membuatku binggung dan sedikit besar kepala. “ tak ada yang aku pilih dari mereka, aku mau fokus” jawab ku.

     “fokus?? Pasti pemikiran mu uda jauh sekali, hanya memilih aja kok susah sekali” jawabnya. “ntahlah kak, tapi sepertinya aku suka dengan kak yoga bukan kak Galang” jawabku yang membuat wajah penasarannya hilang.

     “oh ya uda, nanti aku selesaikan” jawabnya.

     Mendengar jawaban itu membuatku mematung dan si bening cair mulai membasahi keningku dan mata ini tetap memandang tubuh seseorang yang pergi meninggalkan ku. Jawaban terakhir yang dilontarkan kak Bimo membuatku berpikir aku akan mendapat masalah yang besar, “ apa yang akan di selesaikan?? Apa yang akan terjadi?? Oh Tuhan tolong aku!!!!” Gumam ku. Si waktu memang tidak pernah lelah berhenti begitu juga dengan jawaban yang kunanti-nantikan. Teredeng… deng aku dipertemukan  dengannya, omg…. Apa ini?? Dia tepat berada di hadapanku?? Tuhan tolongggg!!!!!!! Si bening cair siap membasahi keningku dan detak jantungku semakin tidak stabil saat aku mendengar suaranya dan gerakan tangannya yang mau menghapiri tanganku “dek aku sayang kamu” (I LOVE U) oh ya Tuhan serasa maut sudah di depan mata.” Aku membisu hingga si gendut mulai melontarkan pertanyaan yang membuat malaikat maut siap menjemput ku “Irene mau pilih siapa, Galang atau Yoga? Ku tarik nafas panjang dan ku katakan dengan polosnya “aku mau fokus kuliah, tapi aku suka sama kakak ini,” sambil menunjuk dirinya yang berhasil membuat ku merasakan kedatagan Tuhan kedua kalinya. Sejak saat itu aku kehilangan setengah nyawaku, pucat pasi itu warna wajah ku saat aku mulai melangkah keluar dari ruang kelas yang ia gunakan untuk mengucapkan kata terlarang itu.

     Dengan langkah yang tak berdaya, detakan jantung yang kencang ku membawa diri ke dalam kamar ku, lemah tergulai terbaring diatas ranjang. Aku habis akal karna tak pernah terbayangkan aku akan mengalami hal ini. Keadaan sepi dalam kamar mendukungku untuk menangis, dengan deras air mata membasahi tempat tidurku, suara parau dan sesak menjadi gambaran suasana hatiku. Penuh penyesalan dan tanya “kenapa aku  bisa seperti ini? Seakan aku sedang menjilat ludah ku sendiri?”. Si bening cair tak pernah henti membasahi pipiku, ku coba duduk diatas ranjang dan ku siapkan hati ku untuk berseru kepada Tuhan karna begitu sesak ku rasa. Aku takut dengan apa yang terjadi tadi, aku tak mau jika cinta itu hanya singgah sebentar dan akan pergi. Karna bagiku cinta bukanlah permainan yang hanya dimainkan saat senang dan hanya penghilang rasa bosan. Hal lain yang membuat ku takut jika aku tak bisa menjalin cinta dengan baik karna aku si wanita polos yang tak pernah berani dengan perasaan indah yang disebut cinta.

     “apakah dia benar-benar menyukaiku???? Apakah ini mimpi??? Atau benar dia hanya menjadikanku pelampiasan???” tanyaku dalam hati gundah.

     Ternyata waktu menjawab semua pertanyaan bodoh ku. Aku tak menyangka aku menjadi korban PHP kak Yoga, dia sudah memiliki pacar yang bernama Fitri anak kampus lain. Pernyataan bahwa dia menyukai ku hanyalah omongan basi yang harus kubuang dari pikiran dan hati ku. Perasaan aneh yang kutaruh padanya kuanggap sampah. Sungguh aku tak mengerti begitu mudahnya dia mempermainkanku dan begitu bodohnya aku percaya dengan cinta. Sekarang aku dilingkupi dengan rasa sakit yang amat sakit, sesak di dada ku saat mengetahui cinta itu akan sirna. Tapi aku tak bisa, rasa cinta yang kuberi untuknya telah sampai pada sang Maha bahwa aku akan tetap mencintainya dan benar seemakin aku melupakannya semakin mengingatkan ku tentang dirinya. Apakah cinta akan berbalik dan memihak untuk ku?? Tanyaku dalam kepedihan.

Pesan: Mencintai bukanlah hal yang salah tetapi memberi harapan pada seorang yang tidak kamu cinta akan menjadi salah karna hanya akan meninggalkan luka dan kepedihan baginya.


Wednesday, February 13, 2019

CCR | INIKAH JATUH CINTA

Inikah jatuh cinta?

     Cinta?? banyak orang mendengungkan tentang cinta dan bagi mereka cinta itu adalah hal yang biasa dan cinta itu di tandai dengan status yang dinamakan pacaran. Degungan itu bagaikan angin lalu untukku karna bagi ku cinta adalah hal yang sangat penting  bagi setiap insan. Cinta itu memerlukan ketulusan, cinta itu ada di sertai dengan rasa kagum dan cinta itu ada bila ada campur tangan dari Tuhan, cinta itu melibatkan hati yang mau mengenal, mengerti dan mau melihat isi hati, itulah yang ku mengerti tentang cinta. Selama ini aku hanya mengenal cinta yang sesungguhnya dari Dia si Maha atas segalanya selain itu aku juga menemukan cinta dari keluargaku hingga membuatku seperti putri  malu yang siap menutup daunnya dengan sentuhan begitulah caraku dalam menanggapi cinta yang dapat mengubah staus ku yaitu pacaran. eittsss jangan salah, aku si gadis normal yang bisa jatuh cinta tapi aku juga gadis yang tidak sepele dalam menanggapi cinta.

     Tidak sedikit orang yang tidak percaya kalau aku si gadis yang sering di sapa dengan Tika dan memiliki nama Cantika Rahayu yang berperawakan tinggi 165 cm, berkulit sawo matang, dan berparas manis (terlalu kepedean), yang aktif dalam banyak kegiatan tidak pernah berpacaran. Tapi aku tidak ambil pusing jika mereka yang bertanya tidak percaya dengan jawabanku itu kuanggap wajar karena mereka yang mengenalku menjuluki ku (sragom) si ratu gombal. Ada beberapa yang mengatakan bahwa mereka menyukaiku dan mencoba menambah statusku hingga ku anggap menjadi duri untukku akhirnya yang dulunya dekat menjadi sangat jauh.  Itu yang membuatku tidak mau mencoba kata pacaran, aku juga seperti tong sampah yang menampung banyak keluh kesah dari mereka yang menyandang status itu hingga membuatku semakin tidak berani untuk mencobanya. Aku tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, saat aku mengatakan bahwa aku jatuh cinta pada seorang, mereka yang mendengarnya hanya beranggapan bahwa aku hanya memiliki rasa kagum. “Ihhh sangat aneh” gumamku. Rasa penasaran tentang jatuh cinta membuat ku mencari dari banyak sumber hingga mbah google berperan aktif dalamya. Ternyata hasil yang ku temui perasaan itu bukanlah jatuh cinta melaikan rasa kagum. Aku seperti orang bodoh yang tidak mau pacaran tapi ingin merasakan jatuh cinta. Kini masa SMA ku sudah berakhir dengan tidak menambah status dan hanya merasakan cinta moyet anak SMA.

     Keluarnya dari masa SMA dan yang akan menyandang gelar mahasiswa membuatku memiliki tekad menjadi seperti Intan yang mahal, di dambakan banyak orang dan di sanjung. Pertama masuk kuliah membuat ku bahagia dan tetap memiliki pendirian untuk tidak pacaran. Perasaan kagum itu masih selalu ada dan itu kuanggap wajar. Rasa kagum pertama kalinya kutunjukkan pada seangkatanku, aku melihatnya sebagai pria yang rapi dan berwibawa mungkin hanya sebatas itu karna perasaan itu tidak bertahan lama, aku mengira awalnya itu yang dinamakan jatuh cinta ternyata bukan karena saat aku mulai dekat dengannya malah membuat ku ilfil dan tidak sesuai dengan ciri-ciri orang yang sedang jatuh cinta. Waktu tidak pernah lelah dan berhenti untuk berjalan hingga membuat ku berada pada posisi yang membuatku jengkel dan selalu bertanya tentang sesuatu yang sebenarnya sepele dan tidak terlalu penting. Tetapi hal sepele itu yang dapat membuatku sadar bahwa itulah yang dinamakan cinta. Persaan itu ku taruh pada kakak kelasku yang dalam penilaian awal dia adalah orang yang humoris, pintar, baik, ramah, perhatian, dan peduli terhadap sesama.

     Awal pertemuan kami sangat aneh, yang dimulai di lantai tiga kampus. Saat itu aku mengira dia adalah orang yang ku kenal dengan sebutan kak Yudistira, ketidaksengajaan saat ketumpahan kuah, dan pertemuan yang selalu tidak di sengaja. Pertama sekali aku melihatnya selalu memuatku bertanya “siapa dia?” saat aku berada tidak jauh dengannya dan melihat matanya aku selalu salah tingkah yang ku tunjukkan dengan pembicaraan yang tidak nyambung, berbicara terbata-bata, dan aku selalu merasa deg-degan seakan jantung ku tidak bisa diajak kompromi untuk berdetak seperti biasanya, saat melihat dia berbicara dengan gadis lain serasa aneh tiba-tiba aku memiliki rasa kesal. Hal yang tidak pernah ku lupakan saat kakak kamar ku yang ku sapa kak Genny menceritakan behwa ia pernah menyukai kak Genny aku merasa ada yang aneh serasa telinga ini panas dan rasanya itu sakittt sekaliii. “Ihhhh memuakkan” gumamku. Aku seperti orang bodoh dan sangat bodoh selalu terbayang wajahnya, entah kenapa aku selalu ingin tahu tentangnya. Mencari fb nya, selalu ingin melihatnya dan saat dekat dengannya jantung ini tidak bisa diajak kompromi, semakin dekat semakin berdetak dengan kencang. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?? aku berusaha menghilangkan perasan itu tetapi semakin aku mencoba semakin sering terbayang wajahnya hingga membuat ku tidak bisa tidur. Ihhh seperti orang tulalit, oon, ,bodoh. Karna ini pertama kalinya bagiku, dengan polos aku menanyakan perasaan apa yang ku rasakan terhadapnya, dan semua memiliki jawaban bahwa aku jatuh cinta. Karena kepolosanku yang rada-rada bodoh membuat semua orang mengejekku dan membuatku semakin malu untuk bertemu dengannya. Ia, dengan dia yang berhasil membuatku seperti orang bodoh yang selalu memikirannya dan terus mau mengenalnya. Dia yang memiliki nama panjang Yudha Risidian Endro Utama Abad Nenggoro, berperawakan tinggi, berparas manis walau aku lebih manis :D, jago music, humoris, dan terlihat rohani, tetapi menunjukkan sikap play boy. Awalnya aku tak percaya bahwa ini yang dinamakan jatuh cinta, aku melanjutkan misi SMA ku sebagai ratu gombal untuk membuktikan apakah ini rasanya jatuh cinta, perasaan aneh dan unik itu hanya ada jika aku dekat dengannya dan perasaan itu tidak dapat kurasakan dengan orang lain. ihhh sangat aneh namun itulah yang disebut dengan jatuh cinta.


CCR | CINTA PERLU PENGERTIAN

Cinta Perlu Pengertian

     Angin bertiup dengan semaunya hingga menyentuh permukaan kulitku. Ku pandangi gelapnya langit yang ku tahu sama gelapnya dengan suasana hatiku yang begitu di geluti dengan kerinduan yang mendalam dengan dia si pria manis yang memiliki nama Farel. Kami sudah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun lamanya, penuh kisah manis dan pahit serta perjuangan besar untuk mmepertahankan hubungan ini. Namun yang ku tahu saat bersamanya aku belajar bahwa cinta perlu pengertian. Kami mengerti benar tidak ada manusia yang terlahir sempurna karena itu kami sepakat untuk belajar menerima, memahami, dan membangun kekurangan yang di jumpai dan menganggap kelebihan yang terlihat adalah bonus.

     Kirana itu nama ku dan aku bukanlah tipe wanita yang romantis dan berpengalaman dalam cinta dan terkadang itu yang menjadi perdebatan diantara kami. Ku akui ia ahli dalam cinta dan menurutku romantis menjadi hal yang mudah untuknya ya tapi bukan bagiku. Suasana malam tidak hanya hening tetapi begitu mencekam ketika kami memulai obrolan via medsos karena jarak dan status soaial menjadi pemisah yang handal diantara cinta kami.

“Sayang aku sangat merindukan mu, aku lelah membendung rasa rindu ini”

“Ya, begitupun dengan ku sangat merindukan mu”

“Tak adakah sedikit niat mu untuk kita dapat bertemu dan bercengkrama untuk meluapkan kerinduan ini” pintanya

“Ya, tapi… hm sikon tidak mendukung untuk kita dapat bertemu” jawabku dengan kebingungan

“Sudahlah, aku tahu betapa pentingnya prinsip dan teman mu di bandingkan hubungan ini. Apa yang ku katakan ini benar!” tegasnya kepadaku

“Tolong mengerti, aku sangat ingin bertemu… tapi,,, entahlahh… aku lelah selalu berdebat mengenai hal ini”

“Ya, sudahlah kita bertemu juga tidak ada yang berubah kamu tetap sibuk dengan dunia mu tanpa mementingkan bagaimana perasaan ku dan aku yang harus selalu mencoba bersikap nyaman dengan semua tingkah yang kamu tunjukkan”

“Sayang ku mohon cobalah mengerti!!!”

“Yah, karna aku sudah mencoba mengerti dirimu lebih baik kita tidak usah bertemu lagi”

     Mendengarnya mengatakan itu aku hanya bisa menggerak-gerakkan bola mata ku agar si bening cair tidak tertumpah membasahi pipiku, bibir ku terdiam membisu, pikiran ku begitu kacau, dan sesak ku rasa dalam hati. Kini kepiluan yang menjadi dunia ku, “tidak ada yang berubah” tubuh ku lemah seakan tak ingin berjuang untuk berubah karena sudah ku coba ternyata tak ada pencapaian yang baik. “Aku lelah dengan semua ini” teriakku dalam hati dan ku sudahi obrolan yang sempat ada serta membawa raga yang penuh kekacauan berbaring dalam kesedihan. Aku sadari cinta butuh yang namanya pengertian!!!

Pesan: Dibalik hubungan yang ideal terselip pengertian untuk membangun setiap insan karena pengertian berbuahkan kesabaran, dukungan yang membangun pasangan dapat belajar untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.